Masih Soal Penjelasan Gambaran Umum Kondisi Daerah oleh Bappeda dan Litbang Dompu (Bagian 8)

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Masih Soal Penjelasan Gambaran Umum Kondisi Daerah oleh Bappeda dan Litbang Dompu (Bagian 8)

Rabu, 17 April 2024
Kepala Bappeda dan Litbang Dompu, Drs. H Gaziamansyuri M.A, didampingi Sekertaris Bappenda dan Litbang Dompu


Dompu, Topikbidom.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kabupaten Dompu, Drs. H Gaziamansyuri M.Ap, Rabu (17/4/2024) mengenai gambaran umum kondisi daerah. 


Salah satunya, mengenai ketenagakerjaan. Dimana, pengangguran merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di suatu wilayah. 


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan angka pengangguran, karena indikator tersebut merepresentasikan bagian dari angkatan kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. 


Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Dompu dalam 12 tahun terakhir, menunjukan besaran yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun (membaik) yang ditunjukan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar -2,21 persen per tahun. 


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Dompu Tahun 2011 hingga Tahun 2022 mengalami penurunan dari 4,71 persen menjadi 2,5 persen, capaian ini sekaligus menegaskan bahwa TPT Kabupaten Dompu, lebih rendah jika dibandingkan dengan TPT Provinsi NTB dan Nasional.


Jika dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2022, TPT Kabupaten Dompu, berada pada posisi ke lima terendah dari sepuluh Kabupaten/Kota. 


"Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah ditempati oleh Kabupaten Lombok Utara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 0,38 persen, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka tertinggi berada pada Kota Mataram sebesar 6,03 persen. Penurunan TPT sebagai hasil dari upaya pemerintah melakukan perluasan kesempatan kerja dan penciptaan peluang usaha dari berbagai sektor ekonomi/lapangan usaha," ungkapnya. 


Lanjut Gaziamansyuri, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Report (HDR) merupakan ukuran untuk melihat kualitas dan dampak kinerja pembangunan daerah. 


Angka IPM suatu daerah mencerminkan kemampuan masyarakat dalam mengakses hasil pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan standar kehidupan yang layak. Angka IPM Kabupaten Dompu dari Tahun 2011 – 2022 terus menunjukkan trend peningkatan. Pada Tahun 2011 angka IPM Kabupaten Dompu sebesar 61,84 meningkat menjadi 69,15 dan pada Tahun 2022.


Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional, level IPM Kabupaten Dompu memang masih berada di bawah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional. "Namun jika dilihat dari rata-rata pertumbuhan IPM, Kabupaten Dompu termasuk yang progresif selama periode tahun 2011 – 2022 dengan rata-rata laju pertumbuhan IPM sebesar 0,66 persen per tahun," jelasnya. 


Selisih perbandingan IPM Kabupaten Dompu dan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2022 sebesar 0,31 persen, dan selisih 3,76 persen dengan angka IPM Nasional. Posisi relatif IPM Kabupaten Dompu terhadap kabupaten/kota di Wilayah Nusa Tenggara Barat Tahun 2022 menempati posisi kelima dengan nilai IPM sebesar 69,15 persen, setelah Kota Mataram dengan nilai 79,59 persen, Kota Bima dengan nilai 76,84 persen, Kabupaten Sumbawa Barat dengan nilai 72,65 persen, dan Kabupaten Lombok Barat dengan nilai 69,41 persen. 


"Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius, meskipun secara pertumbuhan menunjukkan kondisi yang baik namun IPM Kabupaten Dompu masih berada diposisi kelima dari sepuluh kabupaten/kota," terangnya. 


Komponen pembentuk IPM terdiri atas empat indikator, yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran Per Kapita. Seluruh komponen pembentuk IPM Kabupaten Dompu mengalami peningkatan selama periode 2011 – 2022. 


"Membaiknya IPM Kabupaten Dompu disebabkan faktor seperti indikator AHH, karena pelayanan kesehatan semakin baik. Demikian halnya dengan angka HLS dan RLS membaik karena pelayanan pendidikan semakin baik artinya perbaikan pelayanan dasar selama ini mulai menunjukkan hasil," paparnya. 


Gaziamansyuri menyebut, Angka Harapan Hidup (AHH) adalah Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. 


AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. AHH yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. 


AHH Kabupaten Dompu dari Tahun 2011 – 2022 terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2011 Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Dompu berada pada angka 64,33 tahun, sampai dengan Tahun 2022 meningkat 3,03 tahun sehingga Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Dompu Tahun 2022 sebesar 67,36 tahun. 


Jika dibandingkan dengan capaian Provinsi NTB dan Nasional, Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Dompu berada diatas capaian Provinsi NTB, namum masih berada dibawah capaian Nasional dengan Angka Harapan Hidup Nasional Tahun 2022 sebesar 71,85 tahun selisih 4,49 tahun dengan AHH Kabupaten Dompu.


"Peningkatan AHH menunjukkan adanya perbaikan derajat kesehatan masyarakat, penduduk memiliki peluang untuk hidup lebih panjang melalui tingkat kesehatan yang lebih baik. Namun demikian AHH sebagai tolak ukur kualitas kesehatan masyarakat masih harus ditingkatkan. Pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak perlu lebih digiatkan, termasuk masalah reproduksi," paparnya lagi. 


Tambah Gaziamansyuri, Harapan lama sekolah (HLS) merupakan salah satu dari komponen IPM yang didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak umur tertentu dimasa mendatang. HLS digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan diberbagai jenjang. 


Harapan lama sekolah (HLS) Kabupaten Dompu dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2022 terus menunjukan trend peningkatan. HLS Kabupaten Dompu meningkat rata-rata sebesar 0,11 persen. Meningkatnya HLS berkaitan dengan peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas pendidikan yang diharapkan semakin banyak penduduk yang bersekolah. 


Pada tahun 2022 HLS Kabupaten Dompu mencapai 13,69 tahun, yang berarti penduduk yang kini berusia 7 tahun memiliki peluang untuk sekolah hingga 13,69 tahun atau setara dengan lulus Diploma I. Jika dibandingkan dengan capaian Provinsi NTB dan Nasional, pada Tahun 2022 HLS Kabupaten Dompu berada diatas HLS Nasional dengan selisih angka 0,59 tahun, dan berada dibawah HLS Provinsi NTB dengan selisih angka 0,27 tahun.


Rata-rata Lama Sekolah merupakan alat ukur untuk melihat kualitas penduduk dalam hal mengenyam pendidikan formal yang merupakan jumlah tahun belajar penduduk usia 25 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang mengulang). Untuk menghitung HLS dibutuhkan informasi berupa: Partisipasi sekolah,Jenjang dan jenis pendidikan yang pernah/sedang diduduki, Ijasah tertinggi yang dimiliki dan Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki. 


Tingginya angka rata-rata lama sekolah menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah/sedang diduduki oleh seseorang. Semakin tinggi angka HLS maka semakin lama/tinggi jenjang pendidikan yang diselesaikannya.


Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Dompu dari Tahun 2011 – 2022 terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2011 angka Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Dompu adalah 7,06 tahun meningkat menjadi 8,73 tahun pada Tahun 2022. Kondisi ini menggambarkan bahwa secara rata-rata penduduk Kabupaten Dompu yang berusia 25 tahun keatas telah menamatkan jenjang SD dan memasuki tahun ketiga jenjang SMP. Walaupun belum mencapai target wajib belajar 9 tahun, namun terjadi peningkatan yang cukup signifikan setelah beberapa tahun sebelumnya tidak terjadi perubahan yang berarti pada angka Rata-rata Lama Sekolah ini. 


Jika dibandingkan dengan capaian Provinsi NTB dan Nasional, RLS Kabupaten Dompu Tahun 2022 berada diatas RLS Nasional dengan selisih angka 0,04 tahun, dan juga berada diatas RLS Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan selisih angka 1,12 tahun. 


"Meskipun angka ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Dompu bersekolah hanya setingkat SMP, namun apabila dibandingkan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Dompu masih diatas Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sebesar 7,61 tahun," tandasnya. (Advertoria/Bersambung)