Kartini Penjual Jagung Bakar, Jauh dari Perhatian Pemerintah

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Kartini Penjual Jagung Bakar, Jauh dari Perhatian Pemerintah

Senin, 07 Februari 2022
Kartini, saat membakar jagung jualannya di lokasi pinggir jalur jalan lingkungan Bali Bunga, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu (dok: Topikbidom.com)

Dompu, Topikbidom.com - Ditengah pemerintah daerah terus menggalakan program pengembangan komoditi Jagung (Jara Pasaka), ternyata ada kisah perjalanan kehidupan yang sangat sedih yang dialami masyarakat Kabupaten Dompu. 


Hal ini, terbukti seperti yang dialami seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya menjual Jagung Bakar di lokasi pinggir jalan, tepatnya lingkungan Bali Bunga, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. 


Ibu yang memiliki nama Kartini (umur 60 tahun) warga Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu dan berstatus Janda dan memiliki 5 orang anak ini, mengaku sudah puluhan tahun menjual jagung bakar. Namun, sayangnya sampai saat ini yang bersangkutan tidak pernah mendapatkan bantuan apa-apa dari pemerintah khususnya Pemda Dompu. 


"Saya sudah puluhan tahun menjual jagung bakar. Tapi tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah," ungkapnya, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi tempat menjual jagung bakar. 





Ia juga mengaku, sampai saat ini kehidupannya pas-pasan dan hanya mengandalkan hasil jualan jagung bakar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 


"Saya ini dari keluarga yang tidak mampu (ekonomi lemah). Tapi, alhamdulilah dari berkat dari jualan jagung bakar mampu membiayai kehidupan khususnya biaya sekolah anak-anak," katanya.


Lanjut Kartini, meski pendapatan dari menjual jagung bakar mulai dari pagi hari sampai malam,  tidak seberapa. Tapi, mampu membiayai kebutuhan makan dan lainnya bersama keluarga. "Saya berjuang sendiri membesarkan anak-anak karena suami saya sudah meninggal dunia sejak tahun 2018," terangnya. 


Bantuan apa yang diharapkan ibu kepada pemerintah daerah?


Kartini sangat berharap adanya bantuan pemerintah. Minimal bantuan berupa Rombong untuk mempermudah dirinya menjual jagung bakar. "Saat ini, saya hanya memanfaatkan tempat di pinggir jalan untuk mencari nafkah (menjual jagung bakar,red)," tuturnya. RUL