Dompu Dilanda Banjir, Ini Hasil Analisa Pemerintah

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Dompu Dilanda Banjir, Ini Hasil Analisa Pemerintah

Minggu, 14 November 2021

Ilustrasi Banjir


Dompu, Topikbidom.com - Pemerintah Kabupaten Dompu, ternyata tidak hanya berperan dalam menangani dampak bencana. Tapi ternyata, juga mampu menganalisa mengenai bencana banjir yang terjadi di daerah Bumi Nggahi Rawi Pahu (Dompu). 


Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra SKM, M.Mkes, mengatakan yang perlu diwaspadai adalah jika terjadi banjir kiriman dalam waktu yang bersamaan di 3 sungai yang membentang (melintas)  masuk di wilayah Kota Dompu (Sungai Laju, Sili dan Sungai Soa). "Banjir di kota Dompu dan sekitarnya dapat dibagi menjadi 3 cluster banjir," ungkap Gatot. 


Gatot menjelaskan, banjir Cluster 1 yakni di wilayah kota Dompu sekitarnya (Kelurahan Bada Kecamatan Dompu), akibat luapan sungai Laju di hulu bendung Rabalaju. Dimana, jalur keluar banjirnya melalui kampung Pelita dan Rumah sakit (RSUD) wilayah Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu.


Banjir Cluster 2, yakni banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Potu dan Karijawa, Kecamatan Dompu.  Banjir itu, disebabkan oleh penyempitan alur sungai dan titik rawan keluarnya banjir di daerah kampung Soriwono, Magenda Kelurahan Potu dan kampung Rato, kampung Sigi Kelurahan Karijawa, Kecamatan Dompu.



Banjir cluster 3, yakni banjir yang terjadi di Kelurahan Simpasai, Kandai Dua, Desa Wawonduru Kecamatan Woja dan di Desa Mbawi Kecamatan Dompu. Banjir tersebut disebabkan oleh  masuknya banjir Sungai Silo dan banjir Sungai Soa ke aliran banjir Sungai  Laju di perbatasan Kel Simpasai dengan Kel Karijawa. 


"Penyebab lainnya adalah akibat proses pasang air laut sehingga menahan air banjir laju masuk ke laut yang mengakibatkan luapan air di wilayah Kelurahan Kandai Dua, Desa Wawonduru dan Desa Mbawi," paparnya.  


Menurut Sekda, banjir cluster 3 tersebut paling berbahaya karena, akan berdampak pada seluruh daerah bagian hulu Kota Dompu. "Penyebabnya adalah adanya proses Back Water atau tertolaknya banjir yg dari hulu ke hilir," katanya. 


Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dompu, Ansyari ST mengatakan, kata kunci dari analisis itu, jika selama 3 sungai tersebut tidak terjadi banjir besar dalam waktu yang hampir bersamaan, maka bisa dipastikan  banjir Dompu tetap dalam level yang rendah dan sedang.  


"Dari analisis mengenai banjir  itu, maka kegiatan Mitigasi, penanggulangan dan pencegahan bencana wajib dilakukan segera sesuai dengan sifat cluster banjir di tiga sungai yang melintasi di wilayah kota Dompu," jelasnya. 


Lanjut Ansyari ST, dampak banjir yang terjadi di Kampung Samporo, Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu dan sebagian lingkungan Kota Baru, Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu adalah masalah klasik dan lumrah. 


"Alasannya, karena lokasi kampung itu   berada persis di daerah bantaran  sungai Silo yang memang setiap saat akan selalu terdampak oleh luapan banjir jika debit banjir lebih dari normal," terangnya. 


Sementara itu, Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, H Tajudin HIR SH, juga mengatakan,  sebelumnya di kampung Samporo, Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu, sebagian warga sudah dilakukan relokasi ke wilayah Desa Sorisakolo, Kecamatan Dompu. Namun, dalam perjalanan waktu, ada sebagian masyarakat yang sudah direlokasi ke daerah yang aman banjir tidak betah dan kemudian kembali lagi menempati wilayah di Kampung Samporo. 


"Alasan mereka akan lebih nyaman dekat komplek pasar induk Dompu. Dimana sebagian besar warga kampung Samporo bekerja dan mencari nafkah di pasar induk tersebut," Tandasnya. Bagus Haryo PJK