Danrem 162/WB : Rusaknya lingkungan akibat pembalakan hutan secara liar

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Danrem 162/WB : Rusaknya lingkungan akibat pembalakan hutan secara liar

Minggu, 25 Oktober 2020

 

Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, Bersama PT Angkasa Pura 1 (Persero) Cabang Lombok terus mendukung dan menggelorakan budaya menanam pohon seperti yang dilakukan tim gowes Wira Bhakti bersama pegawai angksa pura di sekitar Bandara Internasional Lombok ZAM, Jumat (23/10/2020) kemarin. 


Lombok Tengah, Topikbidom.com - Perubahan iklim dunia telah membawa pengaruh pada rusaknya lingkungan hidup secara masif terjadi hampir di setiap belahan dunia yang mengakibatkan terjadinya pemanasan suhu udara dan perubahan iklim secara global. Salah satu faktor penyebabnya adalah berkurangnya jumlah Pohon karena pembalakan hutan secara liar.


Agar kenaikan suhu udara dan perubahan iklim tidak terjadi, maka harus terus menjaga kelestarian dan menanam lebih banyak pohon, karena dengan banyaknya pohon dapat memberikan manfaat baik dalam kehidupan ini.


Hal tersebut menjadi salah satu alasan Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, Bersama PT Angkasa Pura 1 (Persero) Cabang Lombok terus mendukung dan menggelorakan budaya menanam pohon seperti yang dilakukan tim gowes Wira Bhakti bersama pegawai angksa pura di sekitar Bandara Internasional Lombok ZAM, Jumat (23/10/2020) kemarin. 




Danrem mengatakan, pohon mampu menekan 0,002 persen karbon monoksida. Pohon dengan diameter lebih dari 77 cm sangat efektif mengurangi polusi udara. Polusi udara berkurang 1,4 kg/tahun per pohon. Sementara, pohon kecil berdiameter kurang dari 8 cm dapat mengurangi polusi 0,02 kg/tahun per pohon.


"Jika pohon menyerap polusi udara melalui stomata daun. Pohon bisa mengurangi 0,45 persen ozon, 0,43 persen sulfur oksida dan 0,30 persen nitrogen dioksida," terang Danrem.


Selain itu, menanam tanaman pagar disekitar bandara juga dapat membantu mengurangi kebisingan. Pohon yang ditanam di spot strategis dapat membantu menekan kebisingan suara kendaraan di jalan raya atau suara pesawat di bandara. Sama halnya dengan tanaman pagar yang memiliki manfaat yang sama. Tanaman semak-semak tak bercelah dan tanpa sekat, dapat membantu mengurangi polusi suara. 


"Tanaman pagar yang ideal adalah tanaman dengan tinggi 1-1,2 meter," ungkap Danrem.


Lebih lanjut Brigjen TNI Rizal Ramdhani mengatakan, bahwa pohon berukuran besar sangat efektif mencegah terjadinya erosi, karena akar pohon tumbuh masuk ke tanah dengan sangat dalam akan menahan dengan kuat di tempatnya.


"Pohon yang efektif mengurangi erosi harus berukuran besar dan berusia cukup dewasa,  Pohon akan secara aktif untuk mencari melalui akarnya, menambah jumlah air yang diserap tanah dan menahan tanah di tempatnya," jelasnya.


Menurutnya, panas matahari yang menyengat langsung di kepala dapat menyebabkan heatstroke. Dengan demikian, penanaman pohon sangat diperlukan agar udara lebih sejuk dan pejalan kaki dapat berteduh dari panasnya sengatan sinar matahari dan keberadaan pohon juga dapat menciptakan suasana lingkungan Bandara lebih hidup. 


"Tanpa disadari, dengan menikmati pemandangan pohon di kota mampu membantu mengurangi stres dan kecemasan," tandas Rizal.


Setelah kegiatan menaman pohon dibandara dilanjutkan dengan olahraga gowes star dari bandara dan finish di makorem 162/WB, untuk menjaga pola hidup sehat ditengah pandemi covid -19.


Ikut juga pada kegiatan ini, Kasrem 162/WB Kolonel Arm I Made Kariawan, GM PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Cabang Lombok Praya Bapak Nugroho Jati dan para Kasi Korem 162/WB. (Rul)