PT AWB Diduga Gusur dan Kuasai Lahan Kebun Kopi Masyarakat

Kategori Berita

.

PT AWB Diduga Gusur dan Kuasai Lahan Kebun Kopi Masyarakat

Senin, 04 Agustus 2025

 

Kades Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Sutacim, saat turun bersama pihak PT AWB dan lainnya di lokasi 


Bima, Topikbidom.com - PT Agro Wahana Bumi (AWB) diduga melakukan penggusuran dan penguasaan lahan kebun Kopi Masyarakat seluas kurang lebih 50 Hektar di 3 titik lokasi, tepatnya dari kilo meter B230 sampai B 255 di wilayah Kabupaten Bima. Perilaku yang merugikan masyarakat ini, dilakukan PT AWB dengan dalih lokasi tersebut masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan setempat. 


Hal ini, diungkap Kepala Desa (Kades) Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Selasa (5/5/2025). "PT AWB menggusur dan menguasai lahan kebun kopi masyarakat," ungkap Kades Labuan Kananga, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Sutacim saat dikonfirmasi media ini. 





Ia mengungkap, luas lahan kebun kopi masyarakat yang digusur dan dikuasai sekita kurang lebih 50 Hektar. "50 Hektar di 3 titik lokasi, tepatnya dari kilo meter B230 sampai B 255 wilayah Kabupaten Bima," bebernya. 


Menurut Kades, apa yang dilakukan PT AWB, tentunya merugikan masyarakat. Sebab, lahan yang digusur dan dikuasai, itu murni tidak masuk dalam HGU PT AWB. "Kami punya bukti terkait 


BACA JUGA: Kades Kananga Sorot Perilaku PT AWB


Diakui Kades, terkait masalah ini pihaknya sudah koordinasi (bertemu) dengan PT. AWB, bahkan sudah turun bersama pihak PT. AWB di lokasi untuk membuktikan tapal batas HGU perusaan setempat. Hasilnya, terlihat ada kejanggalan mengenai peta HGU PT. AWB yang lama dengan yang baru. 


"Di dalam peta itu terbukti bahwa lahan kebun kopi masyarakat, itu tidak termasuk dalam lahan AWB dan kami bisa membuktikan," jelasnya. 







Lanjut  Sutacim, hasil dari pertemuan dan koordinasi kemarin, itu PT AWB berjanji akan memberikan jawaban terhadap persoalan yang disampaikan oleh pihaknya. Namun, nyatanya sampai sekarang tidak ada kelanjutan. "Sesuai janji perusahaan akan memberi kabar Hari Senin kemarin, tapi nyatanya tidak ada," terangnya. 


Menurut Sutacim, apa yang dilakukan PT AWB merugikan masyarakat, khususnya petani Kebun Kopi. "Kalau perusahaan itu tidak juga merespon, maka kami dan ratusan masyarakat akan melakukan aksi besar besaran," katanya. 


Sementara itu, sampai berita ini dipublikasi, pihak PT. AWB belum berhasil dikonfirmasi. Meski demikian, media ini akan berusaha mengkonfirmasi perusahaan setempat. (RUL)