Ou Balumba Festival Lakey Sukses Cetak Rekor Muri

Kategori Berita

.

Ou Balumba Festival Lakey Sukses Cetak Rekor Muri

Jumat, 18 Juli 2025

 

Bupati Dompu, didampingi Wakil Bupati Dompu, saat menerima Piagam Rekor Muri

Dompu, Topikbidom.com - Tarian yang dikenal dengan nama Ou Balumba (Panggil Ombak) yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Lakey Dompu yang dilaksanakan Pemda Dompu, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), suskes mencetak rekor Muri.

Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Pantai Lakey, Kecamatan HU’u, Kabupaten Dompu, Sabtu (19/7/2025) mampu mematik perhatian publik alias mampu menghadirkan 21.220 penari bahkan mungkin mencapai 30 ribu lebih ditambah pengunjung yang ada di areal Festival Lakey membentuk sebuah pemandangan yang luar biasa indahnya.

 

Bupati Dompu, Bambang Firdaus SE, melalui sambutannya mengatakan, tarian Ou Balumba dalam rangka memeriahkan Festival Lakey di Pesisir Utara Pantai Lakey Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu menjadi saksi bisu, lautan manusia hadir memadati areal tempat di gelarnya festival ini, puluhan ribu pengunjung dari berbagai kalangan suku, etnis berbagai daerah tidak hanya dari Kabupaten Dompu saja melainkan masyarakat dari luar daerah seperti Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Sumbawa juga dari Pulau Lombok hadir menyemarakkan Festival Lakey. Festival Lakey menjadi ikon maju dan tumbuhnya Pariwisata daerah.

 

Kehadiran puluhan ribu manusia di areal Festival Lakey bertujuan dari dekat ingin menyaksikan dan bahkan juga ambil bagian melakukan Tarian Ou Balumba, tarian yang menjadi ikon dalam kegiatan Festival Lakey 2025 yang menjadi kreasi budaya dari anak bangsa dengan menginspirasi budaya lokal masyarakat dari zaman ke zaman.

 

Tari Ou Balumba adalah tarian memanggil ombak atau gelombang laut yang merupakan tarian melambangkan keberkahan hidup masyarakat pesisir yang mendapatkan limpahan nikmat dari datangnya gelombang yang membawa sinar kehidupan dijaman dulu.

 

Tarian Ou Balumba dengan pesertanya yang membentang luas bak hamparan kain sutra yang meliuk-liuk sangat memukau dan mampu menyihir bukan hanya bagi para penarinya, namun juga bagi para penonton yang larut dalam irama dan gerakannya yang sinkron, Keindahan visual yang spektakuler, dipadu dengan semangat kolaboratif yang membahana menjadikan tarian Ou Balumba sebuah pengalaman tak terlupakan. Lebih dari sekadar pertunjukan, tarian Ou Balumba adalah sebuah perayaan, sebuah manifestasi energi kolektif yang menggetarkan hati.

 

Tarian Ou Balumba sukses digelar, menyedot perhatian puluhan ribu pengunjung Pantai Lakey yang luas dipenuhi oleh penari, jumlahnya mencapai 21.220 penari bahkan mungkin mencapai 30 ribu lebih ditambah pengunjung  

 

Atas keikutsertaan peserta dalam jumlah 21.220 Peserta, dengan demikian Museum Rekor Indonesia (MURI) menobatkan Tarian Ou Balumba di Festival Lakey Tahun 2025 adalah tarian dengan peserta terbanyak.

 

Kostum-kostum yang berwarna-warni, gerakan yang terkoordinasi dengan baik dan teratur, dengan musik pengiring yang meriah menciptakan simfoni visual dan auditori yang memukau. Para penonton, yang terdiri dari berbagai usia dan latar belakang, larut dalam suasana meriah tersebut. Sorak sorai, tepuk tangan dan decak kagum bergema di seluruh penjuru.

 

“Keberhasilan tarian Ou Balumba ini tak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari koreografer yang merancang gerakan-gerakan yang rumit namun indah, para penari yang berlatih keras selama berminggu-minggu, hingga panitia yang mengatur segala aspek teknis dan logistik,” ujarnya.

 

Kolaborasi yang erat dan semangat kebersamaan menjadi kunci keberhasilan acara ini yang pada akhirnya berbuah manis dimana Tarian Ou Balumba mendapatkan Rekor Muri dengan jumlah pesertanya diatas 15 ribu orang. Dimana 15 penari adalah yang di targetkan oleh pemerintah Kabupaten Dompu.

 

Lebih dari sekedar pertunjukan seni, tarian Ou Balumba ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Para penari, yang berasal dari berbagai latar belakang, bersatu dalam sebuah tujuan yang sama yakni menciptakan sebuah pertunjukan yang spektakuler dan menghibur, hal ini juga menciptakan rasa kebanggaan dan persatuan di antara masyarakat.

 

Kehadiran puluhan ribu penari dan pengunjung juga menunjukkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya. Dalam bentuk tarian juga telah membuktikan bahwa seni mampu menyatukan dan menginspirasi, Semoga ke depannya lebih banyak lagi tarian kolosal yang dapat digelar, menghibur dan memperkaya kehidupan masyarakat. Semoga tarian kolosal terus menjadi warisan budaya yang tetap lestari dan dibanggakan.

 

Kesuksesan Tarian Ou Balumba di Event Festival Lakey dengan mencapai rekor MURI dengan peserta terbanyak bukan hanya menjadi keberhasilan pemerintah semata namun juga menjadi kesuksesan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Dompu.

 

"Keberhasilan Tarian Ou Balumba di Event Festival Lakey meraih rekor MURI dengan jumlah penari terbesar menjadi keberhasilan seluruh lapisan masyarakat Dompu dan terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak atas pencapaian ini, mari kita terus merajut kebersamaan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam event-event berikutnya sehingga Dompu Maju yang kita harapkan bisa diwujudkan,” paparnya.

 

Sementara di tempat yang sama, Direktur Operasional Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Yusuf Ngadri menyatakan, bahwa jumlah penari dalam tarian Ou Balumba di Festival Lakey Kabupaten Dompu Provinsi NTB telah melewati capaian tarian kolosal yang yang digelar oleh salah Daerah di Jawa Timur yaitu Pemerintah Kabupaten Jember.

 

Pemerintah Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur dengan tarian "Sedekah Laut" hanya mencatatkan sebanyak 12.000 Penari saja,” ungkapnya. RUL/ADVERTORIAL