Kandang Ayam Bertelur Didemo Warga, Baba Chung Angkat Bicara

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Kandang Ayam Bertelur Didemo Warga, Baba Chung Angkat Bicara

Senin, 27 September 2021

  

Rahadian Yamin yang biasa disapa Baba Chung,

Dompu, Topikbidom.com - Perusahaan CV. Maju Mulya Fram yang bergerak di bidang peternakan ayam bertelur di  Desa Woko, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, angkat bicara mengenai masalah adanya aksi unjukrasa yang dilakukan oleh sejumlah warga di lokasi kandang Ayam Bertelur Desa Woko setempat, Senin (28/9/2021). 


"Kami menyarankan kenapa kemarin harus ada unjukrasa yang mengatakan bahwa perusahaan tidak pernah memberikan kontribusi di wilayah Desa Woko," ungkap Rahadian Yamin yang biasa disapa oleh Gubernur NTB dengan sebutan Baba Chung, orang tua dari pimpinan CV. Maju Mulya Fram, Handriawan Saputra SH, Selasa (28/9/2021). 


Baba Chung mengaku, sebelumnya memang ada kesempatan lisan antara perusahaan dengan Kades Woko. Dimana, saat itu perusahaan siap memberikan kontribusi sebesar Rp. 10 Juta pertahun. 


"Bagiamana kami mau memberikan dana bantuan itu, sementara Pemerintah Desa tidak pernah melayangkan surat resmi kepada perusahaan yang akan memberikan bantuan sebesar 10 juta pertahun," ungkapnya. 


Kata Baba Chung, surat ini sebagai dasar pihak perusahaan untuk mencairkan dana sebesar Rp. 10 juta tersebut. "Kalau surat dari Pemerintah Desa itu sudah ada, maka kami akan menyerahkan bantuan berupa  anggaran kepada pemerintah desa," terangnya. 


Berbicara kontribusi lanjut Baba Chung, selama ini perusahaan tidak pernah tinggal diam dalam membantu di wilayah Desa Woko. Hal itu terbukti, tempo dulu perusahaan mengebor air dengan kedalaman 160 meter. Air ini, pun diberikan dan disalurkan kepada warga Desa Woko yang ada di sekitar lokasi kandang Ayam Bertelur. 


Tidak hanya itu, perusahaan juga membantu rehab Masjid di sekitar lokasi kandang ayam bertelur tepatnya di Desa Woko. Bantuan yang diberikan perusahaan berupa bahan bahan material yang nilainya mencapai sekitar Rp. 100 juta. 


Bahkan, perusahaan juga sering kali membagikan secara gratis telur kepada masyarakat di sekitar lokasi kandang ayam bertelur. "Kami juga memasang lampu penerangan jalan di sekitar lokasi kadang ayam bertelur. Lantas, apakah ini semua bukan kontribusi yang diberikan oleh kami perusahaan," jelasnya. 


Tambah Baba Chung, perlu diketahui oleh publik bahwa keberadaan perusahaan ternak ayam bertelur di Desa Woko ini juga, tentunya memberikan manfaat yang sangat besar di Kabupaten Dompu. Kasusnya, dalam memenuhi kebutuhan telur bagi masyarakat. 


"Tempo dulu, Gubernur NTB bersama Bupati Dompu dan jajaran, melakukan kunjungan kerja dengan mendatangi lokasi kandang ayam bertelur perusahaan ini. Bahkan pak Gubernur NTB berharap perusahaan ini mampu meningkatkan swasembada telur di Dompu dan Bima," katanya. 


Sambung Baba Chung, perlu diketahui juga bahwa sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Kabupaten Dompu, perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. 


"Jujur, kami perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp. 70 juta Per-bulan akibat kebutuhan telur masyarakat menurun. Sementara, ayam bertelur terus berproduksi (bertelur). Inilah realita kerugian yang kami alami sampai sekarang," ungkapnya lagi sembari menutup tanggapannya. 


Sebelumnya, pada Selasa (27/9/2021) lalu, sejumlah warga yang menamakan diri pemuda peduli desa Woko melakukan aksi unjukrasa di depan lokasi Kandang Ayam Bertelur CV. Maju Mulya Fram Desa Woko. Para pemuda ini, menuntut perusahaan agar memberikan kontribusi untuk masyarakat dan Desa Woko. RUL