Ternak Sapi Diduga Mati Akibat Jebakan di Lahan Jagung, Peternak Ngamuk dan Demo Wakil Rakyat

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Ternak Sapi Diduga Mati Akibat Jebakan di Lahan Jagung, Peternak Ngamuk dan Demo Wakil Rakyat

Selasa, 17 Januari 2023


Dompu, Topikbidom.com - Puluhan peternak sapi dan kerbau di Kabupaten Dompu, Rabu (18/1/2023) melakukan aksi unjuk rasa (demo) di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dompu. Aksi ini, dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mengenai pemasangan jebakan di lahan pertanian (jagung) di wilayah Doro Ncanga, Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, yang mengakibatkan 10 ekor sapi milik peternak terjebak dan mati. 


Perwakilan Peternakan (massa aksi) Romo Sasultan, melalui orasinya mengatakan hari ini puluhan peternakan berduka karena sejumlah ternak sapi milik mereka yang dilepas di areal kawasan pelepasan ternak Doro Ncanga, mati karena terkena alat jebakan di lokasi lahan pertanian yang ditanami jagung. "10 ekor ternak milik peternak mati gara gara terkena alat  jebakan yang dipasang petani jagung di lokasi lahan itu," ungkap Romo Sasultan, didampingi Anas, Irfan, Firas dan puluhan peternak. 


Kata Dia, kejadian ini tentunya meninggalkan luka mendalam dan kerugian bagi peternak yang selama ini sudah susah payah membesarkan ternak mereka. "Inilah alasan kenapa hari ini kami hadir dan melakukan aksi demo (unjuk rasa) di kantor DPRD," jelasnya. 


Romo menyebut, aspirasi dan keluhan peternak sudah lama disampaikan di kantor DPRD dengan meminta para anggota DPRD untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan memanggil pihak-pihak terkait, guna menindaklanjuti keluhan para peternak. "Tapi sayangnya sampai saat ini, belum juga direspon secara serius oleh para wakil rakyat," katanya. 


Sepengetahuan Romo, pemerintah daerah sejak dulu sudah menetapkan  Doro Ncanga sebagai kawasan pelepasan ternak. Tapi nyatanya, lahan itu malah dikuasai oleh petani untuk kepentingan menanam jagung. "Ini membuktikan surat edaran yang dikeluarkan pemerintah tidak berpengaruh bagi petani jagung, sehingga mereka berani menanam jagung dan memasang jebakan di areal tanaman jagung," terangnya. 


Berangkat dari persoalan ini tambah Romo, pihaknya mendesak anggota DPRD dan Pemda Dompu, agar segera bertindak dan melakukan langkah-langkah untuk mencari jalan keluar terhadap persoalan-persoalan yang dirasakan peternak. Apalagi, di kawasan setempat banyak perusahaan yang mendapatkan ijin Hak Guna Usaha (HGU) yang dimiliki oleh PT Usaha Tani Lestari (UTL) dari pemerintah yang dinilai tidak ada manfaatnya untuk masyarakat. 


"Kami sudah beberapa kali melakukan aksi demo. Tapi belum juga ada hasil sesuai yang diharapkan peternak. Kalau tidak juga direspon, maka kami akan melakukan demo dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi," tegasnya. 


Sementara itu, anggota DPRD Dompu Muhammad Ikhsan, menyambut baik aspirasi yang disampaikan massa aksi (peternak) dan merasa prihatin ujian yang dirasakan peternak, dimana sejumlah ekor sapi mati akibat terkena jebakan di lokasi lahan jagung wilayah Doro Ncanga. 


Ia, tidak menampilkan sudah menerima informasi atau aspirasi mengenai masalah ini sejak beberapa pekan kemarin. Akan tetapi, saat ini pihaknya selaku anggota DPRD sedang melakukan koordinasi, guna membahas masalah yang dialami peternak. "Intinya kami sebagai anggota DPRD akan tetap serius dalam memperjuangkan aspirasi peternak," jelasnya dihadapan puluhan massa aksi. 


Lanjut Ikhsan, masalah ini akan segera dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Tapi perlu diketahui, saat ini Ketua DPRD dan lainnya sedang berada di luar daerah dalam rangka tugas. "Tapi masalah ini akan segera kami tindaklanjuti," terangnya.


Disela waktu, Anggota DPRD Dompu Moh Subhan SE, juga menjelaskan bahwa Ketua DPRD sedang berada di luar daerah bersama Bupati Dompu serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dalam rangka tugas. "Tapi untuk surat rekomendasi DPRD yang diminta oleh massa aksi akan segera dibuat dan diserahkan kepada massa aksi," jelasnya. 


Kata Dia, aspirasi para peternak akan segera ditindaklanjuti dan akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. "Kami wakil rakyat tidak akan tinggal diam melihat masyarakat menderita atau dilanda masalah," terangnya. 


Maka itu, Ia berharap kepada massa aksi untuk memberikan waktu kepada pihaknya selaku anggota DPRD untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan para peternak. "Seperti apa perkembangannya, nanti akan kami informasikan," tandasnya.


Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan peternak ini, dikawal dan dijaga secara  langsung oleh aparat kepolisian dan lainnya. Suasana di lokasi aksi sempat memanas akibat massa aksi merasa emosi kecewa karena kehadiran mereka di kantor DPRD hanya diterima oleh beberapa orang anggota DPRD saja. Emosi massa aksi, pun tidak terhindarkan dan mereka sempat melakukan aksi merusak gerbang pintu masuk kantor DPRD Dompu disertai melempar gedung DPRD dengan menggunakan batu dan air mineral kemasan. Namun, situasi memanas tidak berlangsung lama karena langsung dihalau oleh aparat yang berada di lokasi setempat, sehingga suasana kembali kondusif. RUL