Jalan Menuju Dam Mila Rusak Parah, Warga Desa Saneo Pertanyakan Kinerja PT. NK

Kategori Berita

.

Jalan Menuju Dam Mila Rusak Parah, Warga Desa Saneo Pertanyakan Kinerja PT. NK

Jumat, 29 Januari 2021

 

Inilah kondisi jalan di wilayah Desa Saneo menunju Dam Mila yang terputus dan rusak parah (foto ist)

Dompu, Topikbidom.com - Belum dapat waktu setahun pasca pekerjaan pembangunan jalan dari bibir sungai Sori Mae Desa Sanae Kecamatan Woja menuju Bendungan Mila, rusak parah. Kondisi ini, menimbulkan keraguan dari warga Desa Saneo yang mempertanyakan kinerja PT. Nindya karya. 


Hal itu terbukti, sebagaimana diungkap warga Desa Saneo, Fudin.  Pada wartawan, ia mengatakan, sepanjang lebih kurang 200 meter badan jalan yang menuju Bendungan Mila tepatnya 50 meter dari bibir Sungai Sori Na'e, Desa Saneo, terputus dan mengalami kerusakan yang begitu parah. "Jalan dilokasi itu, sudah terputus dan rusak parah. Padahal jalan yang dikerjakan oleh PT. NK ini, belum seumur jagung (belum dapat waktu setahun,Red)," ungkap Fudin, Sabtu (30/1/2021).




Kondisi ini, mengakibatkan warga tani yang menuju lahan perkebunan tidak bisa lagi untuk melintas. Bahkan, para pengunjung wisata Bendungan Mila pun juga tidak bisa lewat. Tidak hanya itu, kendaraan proyek pembangunan Dam Rababaka Kompleks baik dari Balai Wilayah Sungai (BWS) saat mengantar kebutuhan proyek. "Hal yang sama juga, dirasakan pihak Dinas PUPR  ketika hendak mendatangi dan cek vider pintu 1 tentu tidak bisa lewat," bebernya. 


Menurut Fudin, sepengetahuannya jalan ini dikerjakan dengan anggaran negara yang cukup besar oleh PT. NK. Jalan ini, mulai dibuka bulan Oktober 2019 lalu, kemudian diaspal sekitar bulan September 2020 lalu."Rusak atau terputusnya jalan ini  disebabkan longsor sehingga terjadi eropsi karena diduga kuat tidak dilakukan pengerasan sehingga mengalami kerusakan," katanya. 


Lanjut Fudin, sepanjang jalan itu, tidak ada pengerasan maupun pasangan pondasi penahan pada bibir jalan. Begitu juga, gorong-gorong tidak ada untuk pembuangan air, jadi ketika air hujan dari atas gunung dan terjadi longsor langsung menabrak badan jalan, makanya terjadi kerusakan.


Ia juga meyakini,  jalan yang dibangun sepanjang 30 kilo meter hingga tembus ke Dam Mila maupun Dam Tanju itu, tidak menutup kemungkinan pasti akan mengalami hal yang sama. Bagaimana tidak, jalan itu diduga kuat tidak dilakukan pengerasan yang begitu kuat yang dikerjakan oleh kontraktor dari PT Nindya Karya."Bahkan saluran irigasi pun tidak lama lagi akan mengalami hal yang sama, baru berumur kurang lebih satu tahun sudah rusak parah, gimana 5 tahun kedepan," herannya. 


Parahnya lagi tambah Fudin, kendaraan roda dua (motor) yang dikendarai warga ketika hendak berkebun, baru bisa melewati jalan itu, harus diangkat atau dipikul bareng-bareng sehingga baru bisa melewati jalan yang rusak tersebut."Inilah yang terjadi pasca jalan itu putus dan rusak," terangnya.


Sementara itu, sampai berita ini diunggah, pihak PT. NK belum berhasil dimintai tanggapannya.(Rul)