Hari Pahlawan Ditengah Pandemi Covid-19

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Hari Pahlawan Ditengah Pandemi Covid-19

Sabtu, 07 November 2020

 


Oleh : HM Agus Soeryanto*

Setiap tanggal 10 November, kita bangsa Indonesia memperingati hari Pahlawan. Hari pahlawan yang mengambil momen sejarah perjuangan arek-arek Surabaya di Jawa Timur ketika menyerbu pasukan Sekutu hingga titik darah penghabisan. Putra Putri bangsa banyak yang gugur di Medan laga pada pertempuran 10 November 1945 tersebut.


Namun kali ini terasa berbeda pada peringatan hari pahlawan 10 November 2020. Tanah lapang yang biasanya menjadi saksi bisu dalam menghormati jasa para pahlawan kita, dengan kibaran Sang Dwi Warna (Merah Putih), lagu kebangsaan Indonesia raya selalu berkumandang. 


Namun untuk kali ini kemungkinan tidak akan lagi berlangsung. Sebab, ditengah masa pandemi Covid -19 semua aktifitas sosial kemasyarakatan yang melibatkan orang banyak harus dibatasi sesuai protokol kesehatan ditengah masa pandemi Covid-19.


Tapi, hal itu tidak akan menyurutkan semangat juang kita semua, untuk menggelorakan kembali semangat juang para pahlawan bangsa yang telah gugur di Medan laga untuk mempertahankan merah putih agar tetap berkibar dengan gagah perkasa di bumi persada Nusantara tercinta.


Sebagai wujud bangga dan ucaoab terimakasih terhadap jasa para pahlawan bangsa yang telah gugur mengirbakankan jiwa dan raganya untuk merah putih. Inilah goresan pena sederhana untuMu wahai Kesatria sejati, pejuang tanpa pamrih untuk Bumi Pertiwi tercinta. 

 

Menyusuri Jejak Patriot Sejati

Menyusuri jejak perjuangan yang terentang di sepanjang masa, mencungkil kembali aneka peristiwa heroik dari langit nusantara, menggali semangat membara jiwa-jiwa patriot nan utama. Aku tertunduk kagum akan pengorbanan mereka, aku terdiam bisu di hadapan kesatria-kesatria pahlawan bangsa.


Di setiap batu gunung ku jumpai ukiran emas nama-nama kesuma, di lembah nan subur tercium aroma wangi hati yang luhur pahlawan sejati. Di setiap tarikan napas, di setiap jengkal bumi pertiwi, siraman  pengabdian suci yang bermutu tinggi.


Bambu runcing hanya teman, tekat semangat berkobar adalah pakaian, nyawa terkorban adalah keihklasan, air mata penderitaan adalah kemuliaan. Merdeka! Teriakan menggema dari dalam jiwa, nyawa di tumbalkan demi kemerdekaan bangsanya. Senja dibukit Larema jelang 10 November 2020. 

*Penulis adalah Pengurus FKPPI XXV-05 Cabang Dompu