Dapat Informasi Siswa PKL Jadi Korban Perbuatan Tidak Pantas, SMKN 1 Dompu Langsung Bertindak

Kategori Berita


Iklan Semua Halaman

.

Dapat Informasi Siswa PKL Jadi Korban Perbuatan Tidak Pantas, SMKN 1 Dompu Langsung Bertindak

Jumat, 05 Agustus 2022
Ilustrasi

Dompu, Topikbidom.com - Usai mendapat informasi salah satu siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) mendapatkan perlakuan tidak pantas di lokasi PKL, tepatnya di Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD Dikbud) NTB di Dompu, pihak SMKN 1  Dompu langsung bergerak mengatasi masalah. Selain memanggil orang tua siswa (korban), juga melakukan berbagai langkah dan upaya penanganan.


Kepala SMKN 1 Dompu, Faturrahman ST, pada sejumlah awak media membenarkan menerima laporan secara langsung dari siswa (korban) yang sedang melaksanakan kegiatan PKL di Kantor cabang Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB di Dompu. "Iya benar, kami menerima laporan secara langsung dari siswa PKL yang mengaku mendapat perlakuan yang tidak pantas di kantor cabang Dikbud Dompu," ungkapnya, Rabu (3/8/2022) kemarin. 


Mengenai kejelasan terhadap permasalahan itu, termasuk bagaimana penanganan prosesnya, nanti akan dijelaskan beberapa pihak di SMKN 1 Dompu, ini yang tentunya memiliki peran dalam menangani masalah tersebut. "Lebih jelasnya akan di jelaskan oleh jajaran kami dibawah," jelasnya.


Disela waktu, Wakasek Bidang Humas (Hubungan Industri Kerja/HKI) SMKN 1 Dompu, Drs. Syahbuddin M.Pd, juga membenarkan mendapat laporan secara langsung dari salah satu siswa PKL.  "Berdasarkan keterangan siswa yang berinisial Y (korban) mendapat perlakuan tidak pantas saat menjalani aktivitas PKL di kantor cabang Dikbud Dompu," bebernya, saat dikonfirmasi sejumlah awak media di salah satu ruangan di SMKN 1 Dompu.


Apa bentuk perlakuan tidak pantas  itu?


Kata Syahbuddin , berdasarkan pengakuan korban, bahwa saat itu hendak membawa sejumlah berkas di ruangan Kepala Cabang Dinas Dikbud NTB di Dompu.  Berkas itu, untuk ditandatangani oleh yang bersangkutan. "Korban mengaku saat berada di ruangan diajak Foto Selfi oleh Kepala Dikbud Dompu dan korban merasa pada saat foto Selfi itu mendapat perlakuan tidak pantas," jelasnya mengutip pengakuan korban.


Merasa mendapat perlakuan yang tidak pantas, akhirnya korban meminta kepada pihak sekolah agar dipindahkan kegiatan PKL-nya di tempat lain (bukan lagi di kantor cabang Dikbud Dompu). "Atas dasar laporan korban, kami pun langsung memanggil orang tua korban untuk hadir di sekolah. Orang tua korban pun merasa kecewa terhadap apa yang dialami oleh anaknya (korban) dan meminta hal yang sama yakni pindah tempat PKL," terangnya.


Disela waktu juga, Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Dompu, Iwan S.Pd, juga membenarkan adannya laporan secara langsung korban atas kejadian tersebut. Pihaknya, langsung merespon dengan memanggil orang tua siswa (korban) untuk hadir di sekolah. 


"Tapi kami tetap mengkedepankan asas praduga terhadap masalah ini. Saat kami bertatap muka dengan orang tua korban, meminta agar anaknya melakukan kegiatan PKL di tempat lain (bukan lagi di Kantor cabang Dikbud Dompu)," ungkapnya, saat di konfirmasi sejumlah awak media di lokasi SMKN 1 Dompu.


Lanjut Wakasek Kesiswaan, permintaan orang tua korban tentu akan ditindaklanjuti sesegera mungkin. "Kami akan segera tidak lanjut terkait apa yang diminta oleh orang siswa tersebut," jelasnya. 


Apakah pihak SMKN 1 Dompu, sudah bertemu dengan Kepala cabang dinas Dikbud Dompu?


Ia mengaku, sudah bertemu dengan yang bersangkutan yang saat itu datang di SMKN 1 Dompu. Pada saat itu, bersangkutan membatah melakukan perbuatan tidak pantas terhadap siswa tersebut. "Beliau mengaku tidak melakukan perbuatan seperti itu," terangnya.


Sementara itu, di lokasi yang berbeda, Kepala cabang Dikbud NTB di Dompu, S (nama inisial), dengan tegas membatah tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak pantas terhadap siswa tersebut.  


"Selama ini kami tetap memperlakukan siswa PKL, salah satunya siswa itu  dengan baik dan tidak pernah melakukan hal-hal yang diluar kendali atau perbuatan yang tidak pantas," ungkapnya, saat dikonfirmasi sejumlah awak media di ruang kerjanya (Kantor cabang dinas Dikbud Dompu). 


Disinggung mengenai mengajak salah satu siswa PKL untuk berfoto selfi di ruangan kerja?


S mengakui kalau dirinya memang pernah mengajak siswa PKL tersebut, untuk foto selfi. Ia menceritakan, saat itu siswa yang bersakutan datang ke ruangan dengan membawa berkas untuk ditanda tangani. "Ketika siswa PKL itu masuk ke ruangan saya membawa berkas, saya pun mengajak foto selfi. Tapi setelah foto selfi itu yang bersangkutan saya suruh keluar ruangan tanpa menunggu berkas yang akan saya tanda tangani," jelasnya.


Lantas apa tujuannya mengajak siswa PKL Foto Selfi?


Kata S, itu hal yang biasa yang dilakukan. Bahkan, mengajak foto selfi tidak hanya dilakukan dengan siswa PKL itu, tapi selama ini juga dilakukan kepada siswa PKL lainnya. Bahkan, ia juga sering mengajak pegawai yang ada di kantor cabang Dikbud ini untuk foto selfi. "Intinya hanya melakukan foto selfi dan tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak perbuatan yang tidak pantas," terangnya. 


Menurut S, logikanya seperti ini, kalau memang benar dirinya benar melakukan perbuatan yang tidak pantas, tentu siswa PKL yang bersangkutan tidak akan datang lagi untuk melakukan kegiatan PKL di kantor ini. "Buktinya yang bersangkutan tetap datang ke kantor ini. Tadi saja dia datang dan minta ijin untuk ke sekolahnya," katanya. 


Lebih jauh S menegaskan, masalah ini sudah dijelaskan kepada pihak SMKN 1 Dompu. "Tadi saya sudah bertemu dengan pihak SMKN 1 Dompu. Bahkan saya sudah memberikan klarifikasi terhadap tuduhan yang mengatakan saya melakukan perbuatan yang tidak pantas terhadap siswa PKL," tandasnya. 


Berdasarkan informasi dihimpun media ini, kabarnya kejadian (kasus) ini sudah dilaporkan secara resmi di Mapolres Dompu. RUL